Senin, 03 Desember 2012

finishing

pekerjaan finishing adalah mencat. Seperti halnya seorang wanita bersolek, finishing bisa dikenakan secara natural, bisa juga menutupi bagian yang kurang baik agar menjadi lebih baik. Kewenangan memilih sudah barang tentu ada di tangan pemilik rumah. Tapi ekspresi yang ditebarkan dan pendapat orang yang melihatnya, tentu tergantung selera individu pengamat. Ada yang lebih suka tampilan yang jujur, ada juga yang tidak keberatan dengan tampilan seronok dan meriah. Namun pada dasarnya finishing mempunyai 2 tujuan utama yaitu untuk perawatan dan penampilan. Material yang di-finish pun beragam, bisa berasal dari batu, semen, kayu, besi, pvc dan sebagainya. Ada finishing batu (stone care) yang bertujuan membuatnya tetap tampil natural namun terhindar dari tumbuhnya lumut atau jamur pada permukaannya. Tapi ada juga orang yang malah menginginkan/membiarkan batu-batu tersebut ditumbuhi lumut, karena menyukai gaya yang alamiah. Untuk finishing di atas semen, hal yang paling umum dilakukan adalah mencatnya sesuai warna yang diinginkan. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya diperhatikan proses pencatan yang dianjurkan untuk dinding baru dan dinding lama. Di sisi lain, untuk dinding atau beton yang terpapar langsung oleh cuaca (hujan/panas) sangat dianjurkan dijaga oleh lapisan kedap air (water proofing) agar air tidak masuk ke dalam dinding/beton yang menyebabkan terjadinya flek yang menunjukkan adanya air yang menyusup atau bahkan bocor. Aplikasi pencegahan kebocoran atau penyusupan air ke dalam tembok atau beton perlu memerhatikan beberapa hal, tergantung posisi dan berat/ringannya tingkat kebocoran. Lain halnya dengan kayu. Merawat dan menampilkan finishing pada kayu mempunyai variasi dengan jelajah cara dan tampilan yang cukup lebar. Mulai dari menampilkan kayu apa adanya dengan hanya menyemirnya dengan minyak, sampai menutup seratnya dan ditampilkan dengan warna dan corak sekehendak hati pemiliknya. contoh finishing Contoh transparent color yang memperkuat tampilan alamiah serat kayu (foto : BangunTwone.com) Berdasarkan sifat tampilannya tipe cat terbagi atas 2 kelompok, yaitu transparent color dan solid color. Transparent color menampilkan kayu apa adanya, sedang solid color menutup serat kayu lalu memberi warna ataupun motif sesuai kemauan pemilik/desainer. Umumnya scratch (goresan) pada finishing solid color, apalagi yang bersifat mengkilat (glossy), cenderung lebih cepat terlihat daripada transparent color. Akibatnya goresan-goresan yang terjadi pada permukaan solid color, terutama yang glossy, akan membuatnya terlihat lebih cepat kusam. Namun finishing solid color bisa membuat berbagai tampilan tiruan misalnya mirip kayu, marmer, logam tertentu misalnya tembaga dst. Pengecatan pada bahan besi ataupun pvc juga menggunakan solid color. Apapun pilihannya, soal tampilan adalah hak si pemilik. Namun ada hal yang tidak dapat ditawar yang perlu diperhatikan, yaitu perilaku hasil finishing terhadap paparan cuaca. Sebagai contoh finishing melamic tidak baik untuk eksterior, karena akan cepat rusak seperti retak-retak hingga terkelupas. Sebaiknya finishing kayu yang berada di luar bangunan seperti pintu utama, pergola carport dsb, memakai cat khusus untuk eksterior. Formula finishing eksterior yang bersifat transparent color ini dibuat agar dapat menolak terpaan air (water repellent) sehingga air tidak menyerap ke dalam kayu. Tapi di sisi lain pori-pori kayu tetap dimungkinkan untuk mengeluarkan uap air dari dalam keluar. Dengan demikian kekeringan kayu tetap terjaga. Untuk obyek yang memerlukan lapisan yang kuat (heavy duty) macam lantai parket atau meja tulis misalnya, formula finishing yang dianjurkan adalah yang mengandung polyurethane. Selain itu bahan dasar finishing pun sekarang semakin ramah lingkungan. Saat ini finishing transparent color seperti politur sudah ada yang water based (berbahan dasar air) dan aplikasinya pun cukup menggunakan kuas. Karena bahan dasar dari air, maka formula finishing ini tidak mengeluarkan bau (odorless), sehingga pada waktu melakukan finishing ulang untuk pemeliharaannya tidak mengganggu manusia di sekitarnya. Jenis ini seyogyanya lebih sehat bagi lingkungan hidup, karena dengan bahan dasar air emisi gas berkurang. Jadi, apapun jenis finishing yang ingin dipakai, tentukan dulu akan dikenakan pada bahan dasar apa, kemudian obyek tersebut akan ditempatkan di mana, ingin mendapatkan tampilan yang seperti apa, dan tentukan bagaimana cara pemeliharaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar